PRAKTIKUM IPA : INDRA PENGLIHATAN DAN OPTIK
Disusun
oleh : Raihan Zikrul Ramadhan
LANDASAN
MATERI
Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan
senter. Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau
ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua
hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang
diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus
kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita
tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat
lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan
bermotor.
Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua
medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam
pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang
rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati
garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya,
apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat,
cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat
dari air ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal
daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil
yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak
patah.
Pemantulan
Cahaya pada Cermin
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis
normal terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang sama dengan sudut
pantul
Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan
baur dan pemantulan teratur. Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti
cermin, atau permukaan air yang tenang, termasuk pemantulan teratur. Sedangkan
pemantulan cahaya pada permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan,
termasuk dalam pemantulan baur.
I.
PERCOBAAN
PERAMBATAN CAHAYA
Tujuan
: untuk membuktikan cahaya merambat ke segala arah dengan lurus
Alat-alat yang dipersiapkan:
1. Lampu
atau lilin
2. Kertas
3. Gunting
Langkah-langkah
kerja :
1. Lakukan percobaan ini di tempat gelap atau
remang-remang.
2. Lubangi kertas pada bagian tengahnya.
3. Susun percobaan dengan lampu berada di ujung
dan kedua kertas diletakkan di sebelahnya.
4. Nyalakan lampu/ lilin. Amati bayangan yang
terbentuk. Bagaimanakah arah rambatan
cahaya lampu lilin?
5. Ulangi langkah 4, amati bayangan yang
terbentuk.
Hasil Percobaan :
1. Cahaya
akan melewati lubang kecil di tengah kedua kertas
2. Jika
salah satu kertas digeser menjadi tidak satu garis lurus, cahaya tidak akan
tampak atau cahaya terkena kertas sehingga tidak bisa melewati lubang di tengah
kertas.
3. Cahaya
mereambat ke segala arah sehingga kertas akan tampak terang.
4. Cahaya
hanya bisa menembus benda bening, sehingga ketika cahaya menabrak sesuatu yang
tidak bening seperti kertas maka ia tidak dapat menembusnya.
Kesimpulan :
Cahaya
merambat ke segala arah dan bergerak lurus. Cahaya tidak dapat menembus benda
yang tidak bening, tetapi dapat dipantulkan. Sifat cahaya ini dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai lampu, senter, lilin, d.l.l.
II.
PERCOBAAN
PEMBIASAN CAHAYA
Tujuan
: untuk membuktikan arah rambat cahaya yang dibelokkan ketika melewati dua
medium yang berbeda
Alat-alat yang dipersiapkan:
1. Sendok
2. Air
3. Gelas kimia, jika tidak ada gunakan gelas
bening
Langkah-langkah
kerja :
1. Isi gelas dengan air hingga terisi ¾ gelas.
2. Masukkan sendok ke dalam air dengan posisi
menyerong.
3. Amati bentuk sendok yang berada di atas air
dan di dalam air.
Hasil Percobaan :
1. Sendok yang dimasukkan ke dalam gelas yang
berisi air akan terlihat bengkok.
2. Pada kenyataan yang sebenarnya, sendok tidak bengkok sama sekali.
2. Pada kenyataan yang sebenarnya, sendok tidak bengkok sama sekali.
Kesimpulan :
1.
Sinar
yang melalui medium yang berbeda akan dibiaskan Kecepatan cahaya akan menurun
saat memasuki air atau medium yang lebih rapat. Semakin besar perubahan
kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula
efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat benda
dicelupkan dalam posisi tegak lurus.
III.
PERCOBAAN
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DATAR
Tujuan
: untuk melihat pembentukan bayangan oleh cermin datar.
Alat-alat yang dipersiapkan:
1. Cermin datar berukuran minimal 30cm x 30cm
2. Benda kecil misalnya botol kecil, pulpen,
pensil, d.l.l
Langkah-langkah
kerja :
1. Letakkan benda, misal botol kecil 15 cm di
depan cermin datar.
2. Amati bayangan yang terjadi pada cermin
Hasil Percobaan :
1. Bayangan
benda yang terlihat berjarak sama dengan yang asli.
2. Ukuran
benda juga terlihat sama dengan yang asli
Kesimpulan :
1. Bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar dipengaruhi oleh jarak dari benda tersebut.
Pemantulan cahaya pada cermin datar merupakan pemantulan teratur karena sudut
pandang sama dengan sudut pantul.
2. Bayangan
yang dibentuk cermin datar bersifat nyata dan sama persis.
EmoticonEmoticon